Orang sering berpikir tidak lengkap
Akibatnya, kesimpulan yang dia buat cacat secara nalar. Sering kali
memang dibuat cacat. Kesimpulan dibuat berbasis pada keyakinan. Agar
kesimpulan cocok dengan keyakinan, maka dipilihlah poin-poin yang
mendukung keyakinan saja. Itulah yang disebut kesalahan berpikir, atau
logical fallacy.
Ada orang yang memiliki kesimpulan awal, bahwa
segala sesuatu itu ada karena ada yang membuatnya. Lalu ia beretorika.
"Sebuah kursi tidak mungkin ada dengan sendirinya. Pasti ada yang
menciptakan. Demikian pula segala sesuatu, tidak mungkin terjadi tanpa
ada yang menciptakan."
Retorikanya tidak salah. Cuma tidak utuh.
Kursi ada karena ada yang membuat, yaitu manusia. Sama seperti adanya
sarang burung atau sarang semut. Ada yang membuat, yaitu burung dan
semut. Sebenarnya tidak hanya kursi atau sarang yang dihasilkan. Ada
taik, misalnya, yang sebenarnya tidak dibuat. Itu adalah produk
sampingan dari proses metabolisme kita. Demikian pula dengan karbon
dioksida yang keluar dari proses pernafasan kita.
Secara lebih
komprehensif kita bisa katakan bahwa kursi, sarang, dan taik, juga
karbon dioksida, itu semua adalah produk atau hasil dari proses hidup
kita. Yang dibayangkan manusia (khususnya orang beriman) sebagai
"penciptaan" sebenarnya adalah proses saja.
Jadi, apa yang
menyebabkan sesuatu ada? Proses. Proses itu sendiri ada karena ada bahan
baku yang merupakan produk dari proses sebelumnya. Begitu seterusnya,
kalau dirunut ke belakang, kita akan sampai pada pertanyaan, dulu awal
mulanya bagaimana? Sains menjawabnya: Big Bang.
Ceritanya sama
dengan terbentuknya sungai, gunung, planet, dan galaksi. Sungai
terbentuk oleh proses yang dipicu oleh adanya gravitasi, gesekan,
tabrakan, dan sebagainya. Planet dan sistim tata surya kita juga
mengalami proses itu. Demikian pula galaksi.
Yang perlu dicatat
adalah, kursi, sungai, taik, itu bukan hal yang berbeda. Kursi itu
hanyalah produk sebuah proses. Aktor pelaku prosesnya adalah bagian dari
alam, yaitu manusia. Jadi bukan sesuatu yang di luar alam. Kursi itu
ada, bukan dengan sendirinya. Alam ada bukan dengan sendirinya.
Melainkan produk dari berbagai proses.