Kekuatan Doa

 

Kalau seseorang mau ngecas baterai HP, tapi colokan tidak ditancapkan, pasti baterai tidak akan terisi. Berdoalah agar baterai terisi. Tetap tidak akan terisi. Ada mekanisme pengisian baterai. Kalau mekanisme itu berjalan, baterai terisi. Kalau tidak, tak akan terisi. 

 

Doa tidak ada pengaruhnya. Hal itu berlaku untuk semua hal. Untuk terjadi hujan harus ada awan yang mengalami kondensasi, mengubah uap air menjadi air yang berat, lalu jatuh. Tanpa awan tak mungkin terjadi hujan. Orang berdoa minta hujan tidak akan membuat hujan turun. 

 

Demikian pula orang sakit. Pasien kanker tingkat 4 harus mendapat perawatan intensif. Didoakan tidak akan sembuh. Orang bisa terima fakta pertama, bahwa mustahil mengisi baterai HP tanpa menancapkan colokan. Tapi soal hujan dan sakit, banyak orang menolaknya. 

 

Menurut mereka, bisa saja hujan turun dan penyakit sembuh dengan doa. Kenapa? Karena situasinya lebih rumit. Cuaca cerah. Apakah muastahil turun hujan? Tidak. Bisa saja angin bertiup, membawa awan dari tempat lain, lalu turun hujan. Orang menganggap Tuhan bisa saja membuat angin bertiup, lalu awan berpindah. 

 

Tapi kenapa Tuhan tidak bisa menggerakkan colokan kemudian tertancap? Karena tidak ada mekanisme alam yang memungkinkan itu. Awan bergerak itu adalah mekanisme alam yang dianggap sebagai hasil kerja Tuhan. Kata orang, Tuhan maha kuasa, mengendalikan alam. 

 

Bisakah Tuhan membuat matahari terbit lebih cepat atau lebih lambat? Tidak. Waktu terbit matahari sepanjang tahun sudah bisa dihitung. Tidak mungkin lebih cepat atau lebih lambat. Tidak ada yang berkuasa mengubahnya. 

 

Kenapa tidak ada orang berdoa agar matahari terbit ditunda 1 jam? Karena mereka tahu bahwa itu mustahil. Orang hanya berdoa untuk situasi kompleks, di mana ada beberapa kemungkinan, sehingga ada ruang untuk berkhayal soal campur tangan Tuhan.

Copyright © 2011 - 2023 | isme1989