"Kalau Tuhan berkehendak, tak ada yang tak mungkin." 
 
Itu ucapan orang ketika ada kejadian yang mereka anggap ajaib. Ajaib itu bagaimana? Sungguh sangat subjektif. Orang yang percaya bahwa keajaiban itu ada cenderung segera memberi label ajaib kepada kejadian-kejadian yang sebenarnya sederhana. Orang malas berpikir untuk mencari penjelasan logis tentang suatu kejadian. Lebih mudah bagi dia untuk menyebutnya keajaiban. 
 
Yusuf Mansur pernah bercerita soal anak-anak di panti asuhan yang sedang kelaparan. Lalu mereka disuruh berdoa oleh ustaz pembimbingnya. Lalu sekitar jam 10 malam ada orang datang mengantarkan nasi kotak sisa hajatan. Kejadian seperti itu dianggap ajaib. Padahal orang bawa nasi kotak ke panti asuhan sebenarnya soal yang sangat biasa.
 
Orang memuji Tuhan karena ada sesuatu yang peluangnya kecil, sangat kecil, mendekati mustahil, tapi terjadi. Itu sebenarnya konyol. Mereka mencoba membuat Tuhan tampak maha kuasa, tapi sebenarnya justru membuat Tuhan tampak kecil. Kalau ada sesuatu yang peluangnya kecil terjadi, itu tidak hebat. Justru tidak hebat, karena faktanya yang tidak terjadi jauh lebih banyak.
 
Misalnya, ada orang menderita penyakit berat. Kebanyakan penderita pengakit itu mati. Tapi ada satu yang sembuh. Itu tidak hebat. Yang sembuh sedikit, di mana hebatnya? Tuhan yang hanya menyembuhkan yang sedikit, membiarkan lebih banyak yang tidak sembuh, apa hebatnya?
 
Kejadian dengan peluang kecil tapi terjadi dianggap keajaiban karena orang justru melupakan asumsi bahwa Tuhan itu maha kuasa. Satu orang sembuh dari 1000 orang itu sama sekali bukan keajaiban, kalau Tuhan maha kuasa. Bagi Tuhan sama saja. 1 sembuh atau 1000 sembuh semua bisa. Tapi manusia memuji Tuhan kalau hanya sedikit yang sembuh. Seolah Tuhan sedang bertarung melawan alam, dan bisa membuat keajaiban. Bagaimana menalar kejadian dengan peluang kecil tadi? Itu sekali lagi bukan keajaiban. Kalau sesuatu dengan peluang 1% terjadi, itu bukan keajaiban. Itu alami saja. Yang 1% itu memang mungkin terjadi. Lalu terjadi. Itu tidak istimewa.
 
Ilustrasi sederhananya, kalau ada perempuan dengan berbagai kondisi yang menurut dokter tidak mungkin hamil lalu hamil, itu bukan keajaiban. Yang ajaib itu kalau ada laki-laki hamil. Kaum mabuk konsep akan menjelaskan sebagai berikut :
 

"Kalau peluang 1% itu terjadi, maka itu keajaiban. 99% itu tidak terjadi maka itu sudah kehendak Tuhan, Tuhan tahu yang terbaik bagi semuanya."  


Asumsi ini adalah asumsi konyol juga yang hanya berbasis pada keyakinan bahwa Tuhan itu sangat maha baik. Mereka belum pernah bertemu Tuhan, darimana mereka bisa tahu bahwa 99% yang tidak terjadi itu adalah kehendak Tuhan?? Mereka adalah orang yang sangat melekat pada konsep semata saja, dan mengkonsepkan Tuhan mereka secitra dengan pikiran mereka yang mereka akui sendiri serba kecil di hadapan Tuhan mereka, Tuhan yang maha secitra dengan pikiran mereka jelas bukan Tuhan, yang bernalar pasti sadar akan hal ini.

Copyright © 2011 - 2023 | isme1989