Plurasisme II


Bagi saya pluralisme itu sederhana, yaitu menyadari bahwa agama yang dianut seseorang itu pada dasarnya sama dengan agama-agama yang dianut oleh orang lain. Karena itu, tidak perlu menganggap suatu agama lebih baik atau istimewa dibanding yang lain.

 

Sama artinya sama-sama merupakan keyakinan yang tidak ada bukti empirisnya. Sama-sama dianut karena warisan orang tua. Sama-sama ajarannya sampai ke Anda melalui proses yang melibatkan nafsu dan ketamakan manusia.

 

Tapi kalau saya tulis begitu, banyak yang mencoba membantah. Isi bantahannya senada: agama saya nggak gitu, kok. Intinya, tetap menganggap agamanya berbeda dari agama lain. Agamanya istimewa.

 

Memang sedikit rumit, karena setiap orang memilih suatu agama karena menganggap agama itu istimewa. Jadi sulit untuk menerima kenyataan bahwa pada dasarnya agama-agama itu sama saja.

 

Pluralisme memang harus didahului oleh kesadaran soal kesamaan tadi. Kesadaran seperti itu punya efek lain, yaitu skeptisme. Ketika rasa istimewa itu hilang, karena ternyata agamaku cuma gitu-gitu aja, berikutnya keyakinan terhadap agama akan memudar. Ini yang berbahaya bagi pemeluk agama. Karena itu pluralisme sering dimusuhi oleh pemeluk agama.

 

Kalau itu berat buatmu, cukuplah pakai prinsip: jangan usik ibadah orang lain, karena kamu juga tak suka kalau ibadahmu diusik.

 

SUMBER

Copyright © 2011 - 2023 | isme1989