Hasil Pendidikan Tertinggi Adalah Toleransi.

Toleransi berasal dari bahasa Inggris, tolerance. Akar katanya adalah tolerate. Makna dasar kata ini adalah “allow the existence, occurrence, or practice of (something that one does not necessarily like or agree with) without interference”. Artinya, membiarkan keberadaan, kehadiran, atau tindakan yang dia tidak sukai atau setujui, tanpa campur tangan. Toleransi adalah willingness to tolerate, kemauan untuk membiarkan hal-hal yang tidak disukai tadi.

Kenapa kita harus bertoleransi? Karena kita ini hidup beragam. Tidak semua hal yang terjadi di depan kita adalah hal-hal yang kita sukai atau kita setujui. Tidak pula semua hal itu sudah ditentukan aturan bakunya. Ada hal-hal yang tidak kita sukai, tapi tidak diatur dilarang atau dibolehkan. Saat itu toleransi mungkin akan membantu mendamaikan kita. 

Misalnya, di dekat rumah kita ada tempat ibadah. Akibatnya, pada waktu-waktu orang-orang beribadah, kita kena imbas jalan macet. Kita tidak suka dengan keadaan itu. Tapi kita menerimanya dengan lapang dada, dengan pertimbangan bahwa orang-orang itu perlu beribadah, apa boleh buat kalau mereka menimbulkan gangguan.

Perhatikan bahwa toleransi itu datang dari pihak yang ingin bertoleransi. Itu dorongan internal. Artinya, kalau dia tidak terima pun sebenarnya boleh. Kemuliaan dia membuat dia bisa menerima. 

Artinya, kita tidak bisa menekan orang untuk menerima suatu keadaan yang kita timbulkan. Kalau ada tekanan itu namanya bukan toleransi, tapi intimidasi. Sepatutnya, kalau kita melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan gangguan, kita minta izin, minta maaf atas gangguan yang kita timbulkan.

Minta maaf saja tidak cukup. Kita harus semaksimal mungkin memastikan agar kegiatan kita tidak mengganggu orang lain. Jangan pernah merasa bahwa tindakan kita wajib diterima oleh orang lain. Jangan pernah menganggap bahwa akibat dari kegiatan kita harus direlakan untuk diterima orang lain. Sebisa mungkin kita menekan potensi gangguan dan kerugian pada pihak lain.

Itulah rumusan toleransi yang benar. Pihak yang menimbulkan gangguan harus lebih dahulu tahu diri. Pihak yang terganggu, lapang dada. Kalau masyarakat kita bersikap begini, yang terjadi adalah harmoni dan kedamaian.

Yang sering terjadi, istilah toleransi dipakai untuk melakukan intimidasi. Orang membuat acara yang menimbulkan kebisingan, ia anggap itu hak dia, dan pihak lain harus menerima saja. Yang tidak menerima dituduh tidak toleran.

Maaf, itu bukan toleransi. Itu intimidasi.

Copyright © 2011 - 2023 | isme1989